Review Film 10,000 BC

Review Film “ 10,000 BC “

Film 10,000 BC mengisahkan cerita yang terjadi sekitar 10.000 sebelum masehi. Bermula dari suku Yagahl, suku pemburu  hewan terkuat yaitu Manak ( Mammoth ).  Suku Yagahl yang terancam mengalami kepunahan karena hewan buruan mereka itu terkadang datang terus-menerus dan juga ada beberapa waktu mereka tidak datang sama sekali, yang membuat buruan mereka semakin sedikit dan membuat suku Yagahl mengalami kelaparan.
Salah satu dari anggota suku yang mereka sebut dengan Ibu Tua atau bisa kita sebut dengan nama dukun. Dia memiliki kemampuan untuk berbicara dengan para roh leluhur dan dia meminta kebijaksanaan dari roh leluhur yang agung untuk menyelamatkan sukunya dari krisis makanan. Berulang kali Ibu Tua meminta kepada roh leluhur yang agung agar menyelamatkan sukunya hingga suatu malam mereka menjawab pintanya dan mengirimkan suatu tanda. Tanda itu adalah seorang anak perempuan bermata biru yang ditemukan oleh salah seorang bangsa Yagahl. Anak tersebut dibawah ke hadapan Ibu Tua untuk meramal masa depan suku Yagahl dengan tanda kedatangan anak tersebut. Diramalkan bahwa anak perempuan tersebut akan menjadi kesatria yang akan membimbing bangsa Yagahl menuju hidup yang baru dimana mereka tidak akan kelaparan lagi. Tapi ada satu anggota suku yang tidak mempercayai ramalan tersebut, Dia adalah ayah dari D’Leh. Ayah D’Leh pun memutuskan untuk pergi meninggalkan sukunya untuk berpetualang.
Pada suatu ketika ada kawanan Manak yang melewati daerah suku Yagahl. D’Leh dan semua pemburu pun melakukan perburuannya. Dan akhirnya D’Leh berhasil membunuh pimpinan dari kumpulan Manak tersebut. Lalu D’Leh pun berhak mendapatkan Tombak Putih yang suci yang menjadi simbol untuk kepala suku (primus inter pares) dan juga berhak memilih salah satu gadis tercantik di sukunya. Dan gadis yang di pilih D’Leh adalah Evolet, gadis bermata biru yang sudah menjadi pujaan hati D’Leh sejak lama.
Tidak lama kemudian suku Yagahl mendapat serangan dari suku Naku. Akibatnya banyak yang terbunuh dan beberapa dari suku Yagahl dibawa pergi oleh suku tersebut, termasuk juga Evolet. Setelah penyerangan tersebut D’Leh berniat untuk membawa pulang pujaan hatinya Evolet. D’Leh pergi mencari Evolet dan beberapa anggota sukunya dengan bantuan beberapa pemburuh suku Yagahl yang masih selamat. Di tengah perjalanan mereka bertemu suku-suku yang bernasib sama dengan suku Yagahl, desa mereka dihancurkan yang beberapa dari mereka diculik. Akhirnya suku-suku tersebut saling bekerjasama untuk membawa kembali anggota sukunya dan membalaskan dendam anggota suku mereka yang telah terbunuh.
Sementara itu bangsa Naku sudah sampai pada desanya menggunakan kapal menyusuri sungai. Di desa suku Naku sudah terbilang sangat maju. Bagaimana tidak, orang-orang yang telah mereka culik di paksa untuk kerja secara paksa untuk membuat piramid. Tidak hanya orang-orang yang telah mereka culik saja yang di jadikan pekerja untuk membuat piramid bahkan banyak Manak (mammoth) yang dijinakkan untuk membawa bongkahan batu besar ke atas piramid. Dari situlah diketahui apa yang menyebabkan Manak yang sering datang ke daerah suku Yagahl lama-kelamaan mulai sedikit.
Hari penyerangan D’Leh bersama dengan aliansi suku-suku pun dilancarkan. Dari penyerangan tersebut Ka’Ren sahabat dari D’Leh tewas demi menghadang musuh seorang diri. Semua pasukan musuh sudah dikalahkan dan para Manak sudah dibebaskan, tapi mereka menyadera Evolet. Pemimpin suku Naku yang mereka puja sebagai Dewa memberikan 2 pilihan kepada D’Leh, pilihan pertama D’Leh pulang bersama sukunya dan Evolet tetapi suku lainnya tetap disini untuk tetap dipekerjakan. Dan pilihan kedua mereka akan membunuh Evolet. Namun pilihan D’Leh diluar dari pilihan yang disediakan Dia memilih untuk membebaskan semuanya termasuk juga Evolet. Dari kejauhan pun D’Leh melemparkan tombak kearah pemimpin yang mereka anggap dewa itu. Seketika dia terjatuh dari atas piramid. D’Leh membuktikan bahwa dewa mereka itu pun juga manusia biasa.
Namun di akhir Evolet dibawa pergi oleh salah seorang suku Naku yang juga menyukai Evolet. D’Leh pun tidak tinggal diam, dia mengejarnya sambil berlari sementara musuh membawa Evolet menggunakan kuda. Saat Evolet dibawa oleh musuh Evolet mengambil anak panah musuh dan ditusukkannya anak panah itu ke perut si musuh. Mereka pun terjatuh dari atas kuda dan Evolet langsung berlari menuju D’Leh. Namun pikiran buruk dari si penculik Evolet pun muncul, jika dia tidak bisa memilikinya maka yang lainpun juga tidak boleh. Maka ditembakkannya anak panak kearah Evolet, Evolet pun mati dihadapan D’Leh. Saat Evolet sudah dianggap mati tiba-tiba hal aneh muncul, seolah-olah Ibu Tua dari desa suku Yagahl di kejauhan memberikan pengobatan kepada Evolet dan seketika itu pun Evolet hidup kembali.

Akhir cerita mereka kembali ke desa mereka masing-masing dan D’Leh hidup bahagia dengan Evolet. Dari cerita itu dapat kita memetik beberapa nilai yang terkandung didalamnya, diantaranya adalah menciptakan sikap toleransi, cinta damai dan kita juga mengetahui mengapa piramida tidak pernah selesai.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

PEMIKIRAN KUHN DAN PLURALISME PARADIGMA

EVOLUSI, DIFUSI, ASIMILASI & AKULTURASI