Pemberdayaan Masyarakat Desa Sidomojo dalam Bidang Pendidikan dan Kesehatan
PEMBERDAYAAN MASYARAKAT DESA SIDOMOJO DALAM BIDANG PENDIDIKAN DAN
KESEHATAN
Bab I
Pendahuluan
A.
LATAR
BELAKANG
Pengertian umum dari pemberdayaan
masyarakat adalah suatu kegiatan yang dinamis, berkesinambungan, sinergis
mendorong keterlibatan semua potensi masyarakat secara partisipatif. Akan
terbentuknya masyarakat madani yang majemuk, saling menghormati tanpa ada yang
asing dalam komunitas, penuh kesinambungan antara hak dan kewajiban. Berikut
beberapa pengertian dari pemberdayaan masyarakat:
·
World Bank, proses peningkatan kapasitas
individu atau kelompok untuk membuat pilihan dan menstranformasikan pilihan
tersebut pada tindakan dan hasil yang diinginkan.
·
Jens Kindervater, orang-orang memperoleh
pemahaman dan mengontrol terhadap kekuatan sosial, ekonomi, politik untuk
memperbaiki kedudukan mereka dimasyarakat.
Dengan pemahaman pemberdayaan
masyarakat di atas, dapat diartikakn sebagai proses terencana guna meningkatkan
skill dari masyarakat yang diberdayakan. Oleh karena itu pemberdayaan
masyarakat merupakan upaya untuk meningkatkan harkat dan martabat lapisan
masyarakat bawah yang masih terjebak dalam keterbelakangan.
Prinsip dasar dalam
penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat antara lain ada kesetaraan,
partisipasi, kemandirian dan keberlanjutan. Keempat prinsip tersebut dapat
diuraikan sebagai berikut:
1.
Kesetaraan yang artinya bahwa dalam
penyelenggaraan pemberdayaan masyarakat tidak boleh adanya kesenjangan sosial,
antara laki-laki dan perempuan. Kesamaan gender harus dikedepankan dalam
pemberdayaan msayarakat.
2.
Partisipasi dimaksudkan dalam menstimulasi
kemandirian masyarakat dengan melibatkan pendamping dan kelompok sasaran.
3.
Kemandirian yaitu menghargai dan mengedepankan
kemampuan masyarakat dari pada pihak lain. Karena bantuan dari pihak lain
dipandang sebagai penunjang, sehingga bantuan tidak justru melemahkan
kemandirian masyarakat.
4.
Keberlanjutan artinya program pemberdayaan
masyarakat perlu dirancang untuk keberlanjutannya.
B.
Rumusan
Masalah
·
Faktor apa yang mendukung dan menghambat dalam
pemberdayaan masyarakat Desa Sidomojo dalam bidang pendidikan dan kesehatan ?
C.
Tujuan
Pembahasan
·
Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat
dalam pemberdayaan masyarakat Desa Sidomojo dalam bidang pendidikan dan
kesehatan
Bab II
Pembahasan
A.
Tinjauan Jurnal Terdahulu
Sebagai bahan pertimbangan dalam
penyususnan makalah ini dicantumkan jurnal penelitian terdahulu yang telah
dilakukan oleh peneliti. Sesuai dengan tema “Pemberdayaan Masyarakat Desa
Sidomojo Dibidang Pendidikan dan Kesehatan” antara lain:
1.
Jurnal yang ditulis oleh Sidik Nuryanto pada
tahun 2016 dengan judul jurnal pendidikan dan pemberdayaan masyarakat “PERANAN
DONGENG DALAM PENDIDIKAN KARAKTER PADA TAMAN KANAK-KANAK LAZUARDI KAMILA DI
SURAKARTA”. Tujuan penelitian untuk mengetahui (1) pelaksanaan pendidikan
karakter melalui dongeng, (2) nilai karakter yang dikembangkan, (3) faktor
pendukung dan penghambat, dan (4) hasilnya pada pada TK Lazuardi Kamila.
Pendekatan penelitian menggunakakn penelitian kualitatif dengan metode studi
kasus.
Hasil penelitian yaitu (1) Pelaksanaan dongeng dimulai dengan
perencanaan, pelaksanaan dan evaluasi. (2) Nilai karakter meliputi oleh hati,
olah pikir, olah raga, dan olah rasa. (3) Faktor pendukung lembaga adanya
program mendongeng, sentra Islamic character building, serta penyediaan
fasilitas, dan dari pendidik adalah keteladanan. Dukungan orang tua berupa
kemudahan komunikasi dengan pihak lembaga. Faktor penghambat lembaga yaitu
karyawan belum bisa menjadi teladan, minimnya media dongeng, serta penilaian
belum tersusun sistematis. Pendidik belum menyusun daftar dongeng, kesulitan
mencari bahasa, dan penjelasan nilai karakter tidak utuh. Orang tua belum bisa
menjadi teladan, dan rendahnya partisipasi dalam melanjutkan pendidikan
karakter. (4) Hasilnya semua nilai karakter telah dilakukan, kecuali
kepemimpinan dan cinta tanah air.
2.
Jurnal kedua yang membahas mengenai pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan ditulis oleh Endang Sutisna Sulaeman, dkk pada
tahun 2006 dengan judul jurnal “Model Pemberdayaan Masyarakat Bidang Kesehatan,
Studi Program Desa Siaga”. Pada saat Departemen Kesehatan meluncurkan kebijakan
program Desa Siaga. Tampaknya, kebijakan tersebut tidak mampu memberdayakan
masyarakat dalam mengidentifikasi dan memecahkan masalah kesehatan pada level
komunitas (desa).
Penelitian jurnal ini bertujuan merumuskan model pemberdayaan masyarakat
bidang kesehatan pada program Desa Siaga. Sasaran penelitian adalah Forum
Kesehatan Desa dan Pos Kesehatan Desa Siaga di 30 desa di Kabupaten
Karanganyar, Jawa Tengah. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah
survei dan studi kasus. Hasil penelitian menunjukkan faktor-faktor yang
berhubungan dengan kemampuan masyarakat dalam mengidentifikasi maslah kesehatan
dan kemampuan masyarakat dlaam memecahkan masalah kesehatan. Faktor-faktor
internal dan eksternal komunitas pada level anggota msayarakat, institusi
masyarakat, kepempinan masyarakat, dan akses informasi kesehatan memiliki peran
penting dalam pemberdayaan masyarakat bidang kesehatan.
D.
Studi Banding Petani Desa Sidomojo ke Daerah
Pertanian di Daerah Banyuwangi
Pendidikan
sebagai gejala universal, pendidikan merupakan suatu keharusan bagi manusia,
karena selain sebagai gejala universal, pendidikan juga sebagai upaya
memanusiakan manusia. Menurut UU No. 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan
Nasional, pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana
belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan
potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri,
kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan
dirinya, masyarakat bangsa dan negara.
Pendidikan
merupakan kunci suatu daerah dapat dikatakan maju jika pendidikan yang ada
didaerah tersebut dapat bermanfaat untuk masyarakat sekitarnya. Pendidikan
merupakan investasi jangka panjang yang dapat dinikmati hasilnya secara
berkelanjutan. Mengambil contoh pada salah satu desa yang ada di Banyuwangi
yang memiliki sistem pertanian yang terbilang sudah maju dari sektor kualitas
hasil pertanian dan dari sistem cara bertani serta sistem perekonomia pertanian
yang tersusun secara sistematis.Hal ini membuat Pemerintah Desa Sidomojo ingin
menimbah ilmunya disana dan disusunlah program studi banding ke salah satuh
daerah di Banyuwangi tersebut untuk mempelajari bagaimana cara daerah tersebut
dapat maju dari sektor pertaniannya.
Sekitar 50
petani dari tiga dusun dan beberapa aparatur desa diberangkatkan untuk studi
banding tersebut. Studi banding berlangsung selama satu hari penuh yaitu pada
tanggal 23 September 2017 dan pulang esok harinya tanggal 24 September 2017. Program
studi banding diadakan sebagai proses peningkatan pemberdayaan masyarakat
khususnya para petani untuk meningkatkan potensinya dalam urusan bertani.
Dalam
pelaksanaannya ada beberapa faktor penghambat yaitu sosialisasi tentang studi
banding yang tidak menyebar merata kesetiap dusun karena kurangnya pemahaman
tentang mindset beberapa petani di salah satu dusun. Namun hal tersebut
bukanlah masalah karena dapat diwakilkan oleh perwakilan petani yang tidak bisa
mengikuti studi banding tersebut. Dari studi banding yang dilakukan dalam
bermanfaat dalam pengelolahan Sumber Daya Manusia (SDM) petani dalam
pengelolahan pertanian dengan menimbah ilmu pada daerah pertanian yang dianggap
sudah maju. Hal tersebut masuk dalam lingkup kegiatan pemberdayaan masyarakat
bina usaha guna meningkatkan skill para petani desa sidomojo dan
menyejahterakan perekonomian petani desa sidomojo.
E.
Senam Lansia
Kesehatan
merupakan keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang menjadikan setiap
orang dapat hidup produktif. Pemberdayaan kesehatan masyarakat adalah upaya
pencegahan gangguan kesehatan yang yang memerlukan pemeriksaan, pengobatan dan
perawatan secara berkala.
Pada Desa
Sidomojo adanya program pemberdayaan kesehatan masyarakat khususnya masyarakat
lansia dalam program senam lansian yang diadakan setiap hari minggu. Program tersebut
bertujuan untuk memberdayakan kesehatan lansia dari kesejahteraan badan, jiwa
dan sosial yang membuat para lansia dapat hidup lebih produktif dengan kualitas
kesehatan yang dimilikinya.
Dari senam
yang diadakan didapati manfaat kesehatan badan, senam yang dilaksanakan membuat
badan para lansia bergerak sehingga badan lebih sehat. Jika dilihat dari segi
kesejahteraan jiwa dan sosial dari senam lansia dapat mengumpulkan para lansia
dari semua kalangan untuk ikut begabung dalam senam lansia yang diadakan,
sehingga terciptalah interaksi antar lansia jadi kesejahteraan antar masyarakat
lansia dapat tercipta.
Lagi-lagi
faktor penghambat yang ditemukan dalam penyelenggaraan program pemberdayaan
masyarakat dibidang kesehatan yaitu senam lansia ini adalah sosialisasi yang
kurang merujuk pada kelompok sasarannya yaitu para lansia yang masih bisa aktif
bergerak. Dalam hal ini bina usaha melingkupi kegiatan senam lansia desa
sidomojo
Bab III
Penutup
A.
Kesimpulan
Dari hasil pembahasan dari bab II di atas,
ada beberapa hal yang menjadi kesimpulan dari makalah ini sebagai berikut :
·
Pemberdayaan pada hakikatnya merupakan usaha
untuk mengatasi ketidakberdayaan individu dan masyarakat dalam menghadapi
masalah dan meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan yang menyangkut
dirinya sendiri dan memberi kesempatan untuk mengaktualisasikan dirinya.
·
Faktor-faktor penunjang dan penghambat yang
berpengaruh terhadap kemampuan mengidentifikasikan masalah pemberdayaan
dibidang pendidikan dan kesehatan yaitu rendahnya tingkat kesadaran masyarakat desa
sidomojo.
B.
Saran
Makalah ini masih banyak memiliki
kekurangan oleh karena itu kritik yang bersifat membangun sangat diharapkan.
Daftar
Pustaka
Nuryanto, Sidik. 2016. PERANAN DONGENG DALAM PENDIDIKAN KARAKTER PADA TAMAN KANAK-KANAK
LAZUARDI KAMILA DI SURAKARTA. (Online). (https://journal.uny.ac.id/index.php/jppm/article/view/8063/pdf.
Diakses 2 Oktober 2017).
Sulaeman, Endang Sutisna. Dkk. 2006. Model Pemberdayaan Masyarakat Bidang
Kesehatan, Studi Program Desa Siaga. (Online). (https://www.google.co.id/url?sa=t&rct=j&q=&esrc=s&source=web&cd=1&ved=0ahUKEwjbgq2w89HWAhXJI5QKHXVXDPUQFggrMAA&url=http%3A%2F%2Fjournal.fkm.ui.ac.id%2Fkesmas%2Farticle%2FviewFile%2F54%2F55&usg=AOvVaw2hSZPNbM5busdkxpe6uXKN.
Diakses 2 Oktober 2017).
Triyanto, A. 2007.
Pembahasan tuntas kompetesi bahasa
Indonesia untuk SMP dan MTS kelas VII. (Online). (http://books.google.co.id/books?id=LFu7lK2kU1QC&printsec=frontcover&hl=id#v.
Diakses 1 Oktober 2017).
Komentar
Posting Komentar